Oleh : Dewi Istika
Berat : 0.20 kg
Tahun : 2016
Halaman : 116
ISBN : 9786020295817
Penerbit : Quanta
Harga : Rp34.800
SinopsisBuku ini mengajak pembaca untuk bangkit dari keterpurukan. Move on dari cinta, kegagalan demi kegagalan, masa lalu yang suram, serta sifat-sifat buruk kita.
Buku ini dikemas dengan bahasa remaja yang renyah. Kata-katanya padat dan tidak bertele-tele. Ditambahkan dengan beberapa surah dalam Al-Qur`an, kutipan hadis dan kata-kata bijak, serta beberapa kisah untuk diambil pelajaran.Buku ini mengajak pembaca untuk Move On atau bangkit dari segala macam kegagalan yang pernah dirasakannya. Pada bagian satu membahas move on dari cinta yang salah. Kemudian menjelaskan bahwa cinta yang benar itu adalah cinta yang setia dan menjaga. Meyakinkan pembaca bahwa manusia dan semua yang ada di alam raya ini diciptakan berpasang-pasangan. Serta memberikan tip bagaimana menjemput cinta yang diridhai oleh Allah.
Bagian kedua membahas tentang Move on dari kegagalan yang bersifat umum. Gagal itu adalah hal yang pasti dialami oleh semua orang. Di bab ini pembaca diajak untuk memositipkan pikiran dengan menjadikan kegagalan adalah ujian kenaikan iman. Allah selalu bersama hambanya yang sabar, setiap kegagalan dapat digunakan sebagai instrospeksi diri. Dan diakhir dijelaskan bahwa segala sesuatu yang terjadi tak pernah luput dari qadha dan qadhar.
Di bagian ketiga pembaca diajak bangkit dari keterpurukan masa lalu. Sasaran pembaca yang notabenenya remaja sering kali menyesali hal-hal yang telah lalu. Jadi di sini ditekankan tentang waktu, masa depan dan pengharapan yang hanya pada Allah. Serta kenyataan bahwa hidup yang benar-benar kita miliki adalah detik ini saja. Jadi lakukanlah yang terbaik di detik ini tanpa menunda.
Selain itu dibagian ke empat ada pembahasan tentang Move on dari sifat buruk seperti sedih, minder, manja, dan putus asa. Selanjutnya di bagian lima mulai diberikan step by step cara mengatasi move on dengan me-management hati. Mulai dari memaafkan sebagai langkah untuk membebaskan diri sendiri. Stop mendengarkan musik cengeng, melamun, dan mulailah menyibukkan diri. Fokus pada perbaikan diri melaksanakan lima ramuan obat hati dan menegakkan sholat.
Dan dibagian terakhir buku ini mengajak pembaca untuk berbahagia, tersenyum dan menghapus air mata. Kita tak perlu bersedih tetaplah optimis dan tenang. Sesungguhnya antara kita dan impian hanya dibatasi usaha, jadi mari perbesar usaha untuk menuju perubahan yang lebih baik. Dan percayalah pada Allah bahwa segala sesuatu yang terjadi pasti yang terbaik.
Semoga buku ini dapat menginspirasi dan dapat menebar kebaikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar